Runing

97,3 Lembaga Penyiaran Publik Lokal Kabupaten Pandeglang Lembaga Penyiaran Publik Lokal Kabupaten Pandeglang Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2011/M "Happy New Years" Jika anda berminat untuk memasang iklan di radio kami silahkan hubungi contac person 087871260001 atau 087871260002 Selamat Datang Di Blog Kami

10 Januari 2011

" Si Kakek dan Suster Cantk "

Tadi pagi seorang kakek mampir ke klinik buat ngetes darah, sapa tau kolesterolnya tinggi. Nggak disangka dan nggak diduga yg nerima susternya cantik dan seksi. Si kakek jadi inget waktu seumuran dia dulu. Setelah duduk dimeja, tangan si kakek dipegang sama suster dan jari tengah kakek dicocok pake jarum, trus beberapa tetes darah ditaruh di tester.
Setelah itu suster ingin membersihkan sisa darah yg dijari, dicarinya tissue, eh gak ada, kapas gak ada, tanpa pikir panjang suster memasukkan jari si kakek dimulutnya dan dihisap.
Melihat itu si kakek bengong, dan tanpa pikir panjang si kakek bilang, “boleh test urine sekalian gak sus” ????



Si Kabayan Seorang Filosofis Cerita Rakyat (Urang) Sunda

Si Kabayan urang Sunda, urang Sunda lain Si Kabayan  itulah istilah yang sering didengungkan mengenai sosok Si Kabayan dan kaitannya dengan orang Sunda. Para budayawan dan masyarakat sunda berpendapat bahwa sosok Si Kabayan itu merupakan sosok yang cerdas dan merupakan sosok yang penuh filosofis.
Jika kita terjemahkan dengan sudut pandang si Kabayan sebagai sosok yang kita kenal melalui film sebagai seorang pemalas, maka selesailah sudah bahwa dia hanya mencari-cari alasan. Namun, ketika kita maknai lebih dalam, maka kalimat Si Kabayan itu berupa peribahasa atau ungkapan yang mempunyai makna yang dalam. Ada langit didalam sawah, bisa diartikan bahwa ada yang lebih tinggi dari yang tinggi. Dalamnya sawah yang tergenang air, belum seberapa bila dibandingkan dalamnya langit. Atau, bisa dimaknai bahwa karena sudah menjelang petang maka sudah semestinyalah petani atau yang beraktifitas disawah agar bersiap menyambut shalat magrib.
Atau silahkan simak kisah berikut ini (dari Lima Abad Sastra Sunda, karya Wahyu Wibisana, spk) Bujanggamanik.wordpress.com :
Suatu hari Si Kabayan jalan-jalan. Menemukan pohon nangka di kebun orang. Nangkanya sudah ada yang matang. Si Kabayan tergoda. Lalu terekel saja naik ke pohon nangka. Nangka yang sudah masak itu dipetik, terus dikupas diatas pohon. Kemudian yang punyanya datang. Si Kabayan ditegur.

Hoyah, Si Kabayan maling nangka
idak, da timpal Si Kabayan.
itu getahnya di bibir, rapet?
Tidak, kan diminyakin, timpal Si Kabayan lagi.
Di Wikipedia.Org ada versi tentang siapa Si Kabayan, berikut kutipannya : “Kabayan merupakan tokoh imajinatif dari Budaya Sunda yang juga telah menjadi tokoh imajinatif masyarakat umum di Indonesia. Polahnya dianggap lucu, polos, tetapi sekaligus cerdas / jenius. Cerita-cerita lucu mengenai Kabayan di masyarakat Sunda dituturkan turun temurun secara lisan sejak abad ke-19 sampai sekarang. Seluruh cerita Kabayan juga menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda yang terus berkembang sesuai zaman. Tokoh Kabayan juga dapat disepadankan dengan tokoh dari Arab, seperti Abunawas atau Nasrudin.â€‌
Itulah sekilas sosok Si Kabayan yang fenomenal itu. Sosok yang melekat dengan Suku Sunda. Sosok yang kontroversial, imajinatif dan bisa jadi memang cerdas dan seorang filsuf dari Tatar Sunda. (http://www.karawanginfo.com)

Cerita dibalik Patung Salmin dan Bunker di Gedung Makodim Pandeglang

Bagi anda yang pernah berkunjung ke Kota Pandeglang dan melintas didepan Markas Kodim 0601 Pandeglang, tentu pernah melihat sebuah patung dengan gagahnya mengacungkan sebuah golok, senjata khas dan kebanggaan orang Banten. Patung yang diletakan tepat di pintu gerbang Makodim ini, dicat dengan warna kuning keemasan. Sebuah sarung diselendangkan di bahu kanan dan sebuah senapan disandang dibahu kiri disertai dengan lilitan magazine  terlilit dipinggangnya. semakin menambah kegagahan penampilan patung ini. Siapakah tokoh yang menjadi patung ini..??
Menurut penjelasan Iwan salah seorang Anggota Kodim 0601 Pandeglang, patung tersebut merupakan  tokoh seorang pejuang asli Pandeglang yang bernama Salmin. Tokoh Pejuang ini, sekarang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan  Cihaseum ujarnya.
Tahun 1942-1945 adalah periode dimana ia melakukan perjuangan menentang pendudukan Tentara Jepang  di daerah Pandeglang.  Saat Gedung Makodim diduduki Jepang, Salmin yang saat itu memimpin pasukan perlawanan berniat untuk menyerang dan menyerbu tempat ini. Entah bagaimana, pasukan yang seharusnya menyerbu markas ini, diperjalanan mengurungkan niatnya dan malah menyerbu pasukan tentara Sekutu yang berada di sebuah Pabrik Beras di kawasan Kadomas Pandeglang. Kekuatan yang tidak berimbang ditambah dengan peralatan tempur yang terbatas membuat pasukannya tidak berdaya menghadapi gempuran pasukan lawan. Akhirnya Salmin ditemukan tewas digudang tersebut dengan 8 peluru bersarang ditubuhnya. Tubuhnya ditemukan bersimbah darah didalam gudang tersebut  dengan tangan masih memegang golok, mayatnya semula dimakamkan di daerah itu tapi kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Cihaseum lanjut Iwan.
Dari obrolan singkat ini, kemudian Iwan menyarankan saya menemui salah seorang cucunya yang bernama Pendi. Ia bisa ditemui di pangkalan ojeg kawasan Pasar Pandeglang ujarnya. Kalau perlu keterangan Pendi, nanti cocokan dengan data yang ada di LVRI atau dengan data dari Dsibudpar dan Kantor Perpusda dan Arsip Daerah  lanjutnya.
Kisah-kisah menarik lainnya adalah keberadaan Bunker yang dipercaya terletak dibawah Gedung MAKODIM, Bunker ini, luasnya belum dapat diketahui, tetapi kedalamannya diperkirakan mencapai  kurang lebih 16 meter. “Bunker ini awalnya diduga merupakan tempat penyimpanan dan Gudang Senjata. Didalamnya terdapat sebuah terowongan yang menghubungkan Makodim dengan Gedung Pendopo yang terletak disamping kanan dan disebrang Jalan Ahmad Yani. Dari Pendopo, terowongan ini akan tembus ke Pasar Pandeglang. Tapi sampai saat ini, Bunker ini tidak ada yang mengetahuinya secara pasti, keberadaannya hanya informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut” lanjut Iwan kemudian.
Iwan yang sekarang menempati Rumah Dinas di dekat Gedung Makodim, dulu pernah menemukan susunan Bata yang ia percaya sebagai pondasi dan penahan bunker ini. “Saat saya menggali sebuah sumur, saya menemukan susunan bata-bata yang disusun menyerupai sebuah dinding. Saat kami gali terus, terdapat sebuah lorong kecil yang menyerupai sebuah gua. Saya menyimpan photo-photonya pak. Oleh karena itu, saya yakin ditempat ini terdapat sebuah bunker yang belum terungkap” lanjutnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Dewi, yang juga pernah menempati dan tinggal dikomplek itu. “Saya dulu, pernah tinggal di sana. Dulu kami sering menemukan lorong kecil yang menyerupai sebuah gua dibelakang rumah. Keberadaan lorong ini, kami percaya ada kaitannya dengan keberadaan bunker dibawah gedung Makodim. Tetapi dibalik itu, tempat ini menyimpan cerita-cerita mistis yang membuat para penghuni tidak berani untuk mengetahuinya lebih jauh” ujarnya.
“Sebenarnya banyak cerita-cerita menarik yang belum terungkap di Pandeglang. Sayang sekali hal itu tidak terekspose, saya yakin orang Pandeglang pun belum tentu semuanya mengetahui” tutur Iwan.
Sampai catatan ini saya buat, saya belum sempat meneliti lebih jauh tentang kebenaran cerita ini. Tapi catatan ini mudah-mudahan menjadi sebuah data awal yang nanti bisa saya lengkapi dikemudian hari…..
 sumber  http://humaspdg.wordpress.com


Kirimkan Cerita Lucu Kamu radio.berkah@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.